Dalam hidup yang hanya 24 jam dalam sehari ini harus diakui bahwa sayangnya tidak semua individu yang bernafas dan bernyawa memiliki kisah cinta semanis Habibi-Ainun atau sefancy Raisa-Hamish dengan ending live happily ever after. (mukanya cakep-cakep pula).
Mungkin ada beberapa orang yang kisah cintanya lebih seperti karakter Kajool dalam film Kuch Kuch Hota Hai yang harus ikhlas berada dalam demografis “in love with someone you can never be with” tanpa ada akhir cerita di mana bisa bertemu anak si gebetan dari masa lalu dan luckily berakhir menikah bersama.
Sebagian lagi mungkin tiduk cukup berani untuk menyuarakan perasaannya dan mau tak mau harus bisa menerima melihat sang pujaan hati dari kejauhan yang sudah bahagia dengan orang lain dan berkata; It’s over I should move on.
Namun diam-diam tetap mantengin page social media si gebetan sampai tangan ledes dan kuota habis. Tindakan preventif yang di mana kalau-kalau ada celah untuk mengambil perhatian si gebetan kembali. *pelakor detected*
Jahatnya friendzone, pahitnya perbedaan suku/agama (yang mana di Indonesia ini matters banget), kerasnya persaingan para singlewan/singelwati (Hello, Tinder!), dan terburuknya adalah cinta yang bertepuk sebelah tangan merupakan faktor penyebab banyaknya korban dari kisah cinta sendiri ini. (meminjam lirik dari lagu Kahitna).
Lalu scene bergerak ke sebuah sudut sebuah cafe di Jakarta, beberapa pekerja yang baru pulang bekerja, saling berhadapan sambil menyesap kopi, membakar batang rokok yang ke dua menandai dimulainya sesi curhat percintaan mereka.
Di Jakarta, dapat dengan mudah kita mendapati para single dengan kompleksitas kehidupan mereka. Terkadang, beberapa dari mereka ada yang membawa kesedihan ‘romantisme’ tiap harinya dan menyadari bahwa memiliki satu sama lain dengan si dia bukanlah opsi yang mereka punya.
Sampah betul orang yang bilang, kisah cinta terbaik terkadang tidak selamanya saling memiliki.
Kalau cuma suka dan enggak bisa memiliki itu namanya penyewaan, Kak. Macam rent a car atau rent a house di Airbnb. Kalau tau endingnya seperti itu, harusnya jangan dibuat jatuh cinta dari awal. (ngomel sama hati nurani sendiri)
Bilang ke Dilan, yang berat tuh bukan nahan rindu ke Milea, tapi jatuh cinta sendirian. Perih itu, Jenderal!
Ada teman saya yang menyalurkan ‘kesendiriannya’ dengan berlari di GBK sambil mendengarkan lagu-lagu EDM terbaru sambil berteriak-teriak. Namun, untuk saya pribadi, ‘lari’ yang paling pas untuk saya adalah dengan menonton film.
Karena tidak ada hal yang lebih menyenangkan selain menonton film yang bisa membuat saya menangis tersedu-sedu setelahnya.
Bisa dibilang itu adalah salah satu terapi paling murah untuk merasa bahagia. Dan juga karena malas olahraga aja.
—
Film romantis comedy selalu sukses menghadirkan dunia yang dapat merefleksikan kehidupan percintaan dengan mengocok isi perut tanpa harus kita melaluinya terlebih dahulu.
Dan setelah layar studio berganti gelap, beberapa film tersebut ada yang mampu meninggalkan kekosongan mendalam di dada yang tidak bisa diisi oleh apa pun. Entah karena kemiripan ceritanya, akting yang kelewat memukau, atau sesederhana musik maupun lokasi yang dapat mengingatkan pada si doi.
Well, karena dari awal saya sudah menceritakan tentang bagaimana jomblo-jomblo di Jakarta bertahan dengan hebatnya.
Berikut saya buat daftar film yang mengapresiasi beberapa orang dengan demografis percintaan love someone that you cannot have.
Yang kuat ya nontonnya, kak.
Hari Untuk Amanda (2010)
Kadang film-film romcom Indonesia masih terjebak untuk memberikan gambar-gambar bagus namun minim makna. Apalagi yang cuma mengandalkan aktor dan aktris yang cuma modal tampang saja.
Namun, film Hari Untuk Amanda bukan film yang seperti itu. Film ini berisi kepahitan yang hanya bisa dibayangkan pasangan CBK (Cinta Belum Kelar).
Dikisahkan bawah Amanda ingin memberikan undangan pernikahannya untuk sang mantan, Hari. Tujuannya untuk menyelesaikan unfinished business di antara mereka berdua yang dulu sempat berpacaran lama sejak masa SMA.
Namun, niat awal itu pun malah berubah menjadi napak tilas kisah cinta lama mereka berdua yang membuat Amanda mempertanyakan kembali untuk siapa perasaannya ini berlabuh.
Kebimbangan Amanda pun diselesaikan setelah melewati satu hari penuh turbulensi yang membawanya kembali ke masa lalu saat bersama Hari. Amanda menikmatinya, bahkan sempat ia ingin memilih Hari. Namun ketika Amanda memilih Hari dan apa yang Hari lakukan adalah lebih memilih liburan ke Lombok dibanding bertemu dengan orang tua Amanda.
Amanda tahu bahwa ia dan Hari berpisah karena satu alasan. Dan mungkin itu yang terbaik yang pernah terjadi di antara mereka berdua.
Amanda pun pulang dan memilih tunangannya.
Mengapa Film Ini Begitu Relatable:
Kisah cinta yang dibangun sejak SMA adalah sesuatu yang terjadi pada banyak orang. Terlebih jika hubungan tersebut gagal ditengah jalan. Pertanyaan paling sering hadir adalah; undang mantan apa engga ya?
Menonton film ini kamu akan menemukan jawabannya. YAITU ENGGAK! HAHAHA
Dan juga di film ini kamu akan dibawa ke tempat-tempat romantis Jakarta khas anak SMA selatan.
Dialog-dialog bangsat yang begitu profound di film ini bisa sangat relatable untuk siapa pun. Dan bersiap-siaplah dikoyak masa lalu dengan begitu keji oleh Hari untuk Amanda.
Adegan Paling Ngehek:
Saat Hari ikut fitting untuk baju nikahan suaminya Amanda.
Pahit… itu pahit banget.
Jahat banget deh si Amanda. Dia enggak tau apa ya ngedenger mantan yang masih disayang nikah lewat invitationnya Facebook aja rasanya udah perih banget. Kek luka yang udah kering dikopek lagi.
Lah ini malah dibuat uji nyali banget buat pura-pura ngepasin baju yang bakal dipakai pasangannya (which is ORANG LAEN) pas di hari pernikahan nanti.
Enggak ada otaknya tuh perempuan!
*Sabar ya, Mas*
Quotes Ter-Anjink
Kamu itu kayak Jakarta Har, gampang banget berubahnya. Kayak yang kamu pernah bilang ke aku, berubah tapi sebenernya gak berubah – Amanda
Celeste and Jesse Forever (2012)
Mengapa Film Ini Begitu Relatable:
Setelah sekian lama bersama dan kamu baru menyadari bahwa pasangan yang selama ini berada di samping kamu adalah orang yang berbeda. Bahwa kesamaan yang selama ini ada hanyalah hasil kompromi semata. Dan pada akhirnya malah menimbun bom waktu yang siap meledak kapan saja.
Film ini bertutur tentang dua pasangan suami-istri yang begitu melengkapi satu sama lain namun harus mengakhiri kisah cinta mereka karena satu prinsip yang ternyata membuka jurang paling gelap dalam hubungan mereka.
Jesse sudah melupakan Celeste, namun tidak untuk Celeste.
Segala upaya dilakukan Celeste untuk membuat Jesse kembali, namun yang ia dapat hanyalah ketiadaan. Cinta mereka telah mati. Tidak ada yang dapat dipaksakan, meski cinta itu adalah cinta yang dulu membuat mereka berjanji untuk tidak pernah berpisah satu sama lain.
Adegan Paling Ngehek:
Saya sengaja buat dua, karena memang dua adegan ini yang paling ANJEEENG!
Satu, saat Celeste ketemu dengan Jesse di pernikahan teman satu circle mereka yang dulu selalu double date bareng mereka.
Saat pesta usai, Celeste berjalan keluar, berjarak dengan banyak orang dan menyadari bahwa hidup bisa berubah dengan begitu cepat. Yang kini hanya menyisakan dirinya sendiri. Tanpa siapa pun di sampingnya.
I mean, SIAPA SIH YANG ENGGAK PERNAH KETEMU MANTAN DI KAWINAN? TERUS YOU MAU APA KALAU KETEMU? NYAPA? NGOBROL BASA-BASI?
YA ENGGAK LAH! APALAGI KALAU DIA SUDAH BAWA PASANGAN BARUNYA! YA BYE BYE DEH!
Dua, ini adegan sakit sih! Momen di mana Celeste *mengemis* cintanya yang usang pada Jesse. Karena sebelumnya mereka masih ketemu karena asas jatah mantan. Tapi si Celeste baper, she wants more. Sayangnya, Jesse enggak bisa ngasih itu.
Quotes Ter-Anjink
Why you don’t change for me?
YES! WHY? WHY??????
The Lunch Box (2014)
Bittersweet adalah kunci dari semua daftar film ini. Di awal begitu manis dan diakhiri dengan kepahitan yang menyesakkan. Begitupun dengan film India satu ini.
Berawal dari kesalahan bekal makan siang yang tertukar, seorang duda paruh baya dan perempuan muda yang baru menikah akhirnya menjalin hubungan janggal yang mengasikkan.
Mereka bertukar surat di dalam bekal makan siang yang terus menerus tertukar. Mulai dari berbagi resep makanan hingga curhat masalah personal mereka masing-masing.
Cinta itu tumbuh dengan malu-malu sampai mereka memutuskan untuk kopi darat. Sayangnya saat si perempuan sudah hadir di tempat mereka janjian, sang duda paruh baya itu malu sendiri lalu memutuskan mundur dan pergi meninggalkan perempuan itu sendiri dengan penuh pertanyaan.
Dan seperti kisah kopi darat lainnya, mereka tidak pernah bertemu satu sama lain. Namun cinta dan perasaan mereka pun akan selalu terkenang manis pada sebuah kotak makan siang.
Mengapa Film Ini Begitu Relatable:
I mean, siapa sih yang enggak pernah cinta dengan orang asing yang dikenal dengan super random. I did sih. Transformasi dari orang yang dulu kita bahkan enggak tahu nama belakangnya apa, musik favoritnya apa, dll malah berubah menjadi satu orang paling penting dalam hidup kita. Dan pahitnya adalah ketika saat semuanya tidak bisa bersatu dan orang itu menjadi sosok yang asing kembali namun kini penuh dengan kenangan. Satu hal yang sayangnya tidak bisa kita hindari.
Adegan Paling Ngehek:
Tentu saja saat mereka saling bertukar pesan. Seru dan engaging banget untuk tahu nasib masing-masing karakter sampai akhir.
Quotes Ter-Anjink
Sometimes the wrong train takes you to the right destination.
Call Me By Your Name (2017)
Satu musim panas yang merubah semuanya. Saya tidak bisa menggambarkan lebih banyak lagi. Film Call me by your name adalah jenis film yang hanya perlu kita tonton dan hayati. Karena dengan itu kita dapat menikmati keindahannya yang menyesakkan.
Mengapa Film Ini Begitu Relatable:
Katanya setiap orang dalam hidupnya akan mengalami fase tiga kali jatuh cinta. 1) Jatuh cinta pertama kali, 2) Jatuh cinta yang toxic dan menyakitkan, 3) Jatuh cinta yang mendewasakan.
Khusus untuk Elio sepertinya adalah jatuh cinta untuk pertama kali, namun yang akan membekas dalam pada hidupnya.
Adegan Paling Ngehek:
Saat di akhir film Elio menerima telefon dari Oliver dan memberitahukannya bahwa ia akan menikah. Saat telefon ditutup, Elio bergegas menuju meja makan dan berakhir menatap sedih pada perapian. Seakan dari kesedihan Elio, kita dapat merasakan betapa sakit saat seseorang yang dulu begitu penting dan berharga pergi dari hidup kita. Saksikan scene tersebut dan saya yakin kamu akan tercabik setelahnya.
Quotes Ter-Anjenk
What you two had, had everything and nothing to do with intelligence. He was good, and you were both lucky to have found each other, because… you too are good.
Fallen Angels (1995)
Wong Kar Wai adalah salah satu Sutradara yang karyanya begitu romantis dan meninggalkan kesan mendalam bagi saya. Fallen Angels adalah karya terbaik dia.
Vibe Hongkong di tahun 90an sangat terasa lewat warna, musik, fashion dan apa pun yang ada di dalamnya. Dikisahkan tiga tokoh sentral yang mencari aktualisasi romantisme mereka dalam seseorang yang tidak bisa mereka miliki.
Mengapa Film Ini Begitu Relatable:
Siapa yang tidak pernah menjadi helpless romantic dan mencintai seseorang sebatas satu dua hal yang kita tahu? Dan film ini menggambarkan itu semua dengan begitu cantik. Akan keputus-asaan dan ironi bahwa masing-masing dari yang mengharap tidak akan mendapatkan apa pun selain rasa kehilangan.
Adegan Paling Ngehek:
Saat si agent pembunuh bayaran itu masuk ke dalam kamarnya, menggunakan seluruh peralatan pribadinya dan merasakan sensasi bahwa benda-benda yang ia pegang adalah yang pernah pembunuh bayaran itu sentuh. Ia ingin menghadirkan sosok tersebut tanpa pernah benar-benar ada secara nyata. Platonic tingkat dewa.
Quotes Ter-Anjenk
Most people fall in love for the first time as teenagers. I guess I’m a late bloomer. Maybe I’m too picky. On May 30, 1995, I finally fell in love for the first time. It was raining that night. When I looked at her, I suddenly felt like I was a store. And she was me. Without any warning, she suddenly enters the store. I don’t know how long she’ll stay. The longer the better, of course.
Panjang ya… pegel pemirsa ngetiknya. Dilanjutkan di PART 2 dan PART 3 ya.